Im Human

Senin, 30 November 2015

Menyimpan kebohongan itu seperti menyimpan bom waktu yang setiap saat siap untuk meledak. Sama halnya dengan menyimpan kebohongan. Aku pernah berada dalam situasi seperti itu. Aku menyimpan kebohongan besar,setiap hari aku slalu membawanya kemana-mana sendirian. Tak ada seorangpun yang aku percaya. Setiap hari selalu dihantui dengan rasa was-was. TAk ada yang pernah menyangka aku menyembunyikan sebuah kebohongan yang fatal. Kebohongan itu mengikis keberanianku. Aku semakin jauh dari diriku yang seebenarnya,menjauh dari duniaku,menjauh dari segalanya.
Aku berlari kesegala arah untuk bersembunyi hingga tak ada lagi tempat yang aman bagi aku dan kebohonganku. Keadaan memaksaku untuk menciptakan kebohongan lainnya,karena aku takut semuanya akan terbongkar. Lama aku hidup dalam neraka seperti itu. Hingga pada suatu titik aku mulai lelah untuk terus lari dan bersembunyi.
Tak ada satu orang pun yang ada disisiku saat itu. Tak ada orang yang bisa ku percaya untuk berbagi. IM ALL ALONE
Tuhan. Dialah satu-satunya tempat yang bisa ku jadikan tempat untuk berbagi. 
"Tuhan,aku tahu Kau mengetahui semua masalahku karena memang tak ada satupun yang tak Kau tahu dari setiap makhlukMu. Aku percaya Kau akan membantu umatMu yang dalam kesulitan,tapi apakah Kau akan membantuku...Aku lari dari Mu dan hanya datang padaMu ketika seperti saat ini. Aku tahu Kau selalu berada bersama dengan setiap makhlukMu,tapi aku selalu mengabaiiknMu".
Dan akhirnya aku berhenti berlari,berhenti bersembunyi.Biarkan yang akan terjadi terjadilah. Siap gak siap biarkan saja,di hujat,ditendang,atau apapun itu aku akan berusaha kuat untuk menberimanya.

masa itu datang. Masa dimana semua kebohonganku terbongkar. Aku sedih tapi juga lega. Aku dijauhi,dibenci,dihina,dan dipandang rendah,setriap kata yang keluar darimulutku tak pernah lagi mereka dengar karena cap "Aku seorang pembohong dan pendusta" begitulah aku dimata mereka. Aku gak papa,aku terima semuanya lapang dada,mereka menjaga jarak dariku,aku tetap diam. Mereka mengabaikanku,aku hanya tersenyum,Mereka mulai menghina dan mencaci ku aku terima semuanya.
Inilah resiko yang harus aku tanggung,menanggung resiko dari sebuah kejahatan itu lebih ringan dari pada harus membawa kejahatan itu sendiri.

aku tetap tak memiliki teman atau apapun,aku hanya sendiri,sama seperti sebelumnya. Hanya saja jumlah haters nya jadi lebih banyak. Tapi aku gak pernah mempermasalahkannya. Aku sadar benar ataypun slah intinya aku cuma seorang diri. Apapun yang aku lakukan aku hanya sendiri. 


Jumat, 13 November 2015

katanya tuhan adil sama semua umatnya,tapi kenapa seakan kehidupan seakan berjalan diaatas sebuah lingkaran. melihat orang lain bahagia dengan kehidupannya,sedangkan dirinya hanya begitu-beguitu saja. ia seakan mulai bosan dengan sekitarnya.
kehidupan dikampus dan dirumah tidak jauh berbeda. Rey hamya memiliki seorang teman,diantara ribuan teman yang lainya. Ditha,seorang perempuan bertubuh mungil,berkacamata tapi ia manis dan pintar. bagi Ditha,Rey adalah satu-satunya teman baginya. Rey dan Ditha adalah temn sejak SMA,hingga kuliah.
di kampus Rey dan Ditha adalah mahasiswa yang paling dijauhi,ia dikucilkan oleh teman-teman mereka karena mereka tidak bisa menyamai gaya hidup mereka. Mereka pun tidak jarang dijadikan sebagai bahan bully oleh teman-temannya.
ketika teman lainnya mengumpulkan tugas dari dosen,Rey dan Ditha hanya pasrah menrima hukuman mmbuat tugas dua kali lipat lebih susah. Mereka juga sering mendapatkan nilai terendah dikelas hanya karena keterlambatan informasi ujian yang diadakan mendadak.
hingga suatu ketika Rey difitnah oleh temannya sendiri. ada seorang yang membuat acount social media atas nama Rey,dalam acount itu Rey dibuat seakan-akan menghina dosen yng terkenal killer. acount tersebut tersebar luas hingga suatu ketika sang dosen yang dimaksudkan dalm acount tersebut melihat dan menemukan sendiri,dirinya dihina dan dijelek-jhelekkan d salah satu jejaring sosial tersebut.
Rey dipanggil oleh dosen yang bersangkutan,tentu saja Rey merasa kebingungan kenapa dia sampai dipanggil oleh si dosen,ia merasa tak melakukan salah apapun padanya tapi ya sudahlah,temui saja batinnya.

didalam ruang dosen,ada banyak dosen yang memelototinya. ia seperti merasa ditelanjangi. ketika ia membuka pintu hingga langkah terakghirnya mnuju meja dosen itu tak ada satu matapun yang lepas mngamatinya. apa yang sebenarnya terjadi? pandangan mata mereka seakan tidak suka dan marah melihat Rey. Ah...sudah lah,cuek saja batin Rey,mencoba menenangkan dirinya......
ia menghampiri meja dosen yang telah memanggilnya,dosen itupun juga telah memelototi Rey sejak ia masuk keruangan ini.
tanpa mempersilahkan Rey duduk ia bertanya pada Rey "Apa kau yang bernama Audrey Michella?". Rey hanya mengangguk pelan. kemudian kemarahan sang dosen tidak terbendung lagi. tanpa mendengarkan pembellaan dari Rena dosen itu mencaci dan memaki Rey. ia bahkan mengancam Rey akan mempersulit dirinya,kalau perlu ia juga akan mendepak Rey dari kampus.
Rey serasa hancur ,ia tak beri kesempatan untuk menjelaskan bahkan mengucapkan sepatah katapun. Rey langsung diusir dari ruang dosen itu,Rey yang sudah tidak kuat menahan diri lari keluar dari ruangan sambil menangis. ia berlari tanpa arah,dan tiba ditaman kampus dibawah pohon beringin,ia erduduk disitu menangis sejadi-jadinya. ia bingun harus bagaimana,dalam keadaan yang berantakan dan kacau balau,ada dosen kelasnya yang kebetulan lewat dan mendengar seseoarang menangis. setelah didekati ternyata ada anak didiknya disitu.menghampirinya. ia bertanya pada Rey apa yang terjadi. Rey menceritakan pada dosen kelasnya. Rey bercerita kepada dosen kelasnya bahwa ada yang memfitnah dirinya. ia menjelaskan panjang lebar,dosen kelasnya merasa prihatin. Ia berjanji akan membantu Rey sebisanya.dan meminta ey untuk pulang dan menenangkan diri dulu.
Rey takut mengecewakan oragtuanya.meski dia adalah termasuk anak pembangkan tapi dia memiliki rasa simpati yang tinggi. dia bisa merasakan betapa kecewanya orang tuanya ketika mengetahui peristiwa yang dialami Rey,satu-satunya jalan adalah Rey harus pura-pura tidak terjadi sesuatu pada dirinya....

dosen kelasnya menepati janjinya Rey diberi kesempatan satu semester ini untuk membuktikan dirinya tidak bersalah,ia telah berusaha mencari tahu siapa pelaku sebenarnya,tapi tak berhasil menemukannnya. Akhirnya satu-satunya jalan ia harus memblock acount tersebut,akan tetapi,berhubung bukan dirinya yang memiliki acount tersebut maka ia tak tahu email dan password yang digunakan,jadilah dia kesulitan dalam memblock account tersebut. dosen kelasnya juga sudah membantu meyakinkan dosen yang bersangkutan agar percaya pada Rey. Namun ternyata semua usaha yang ia lakukan sia-sia,dosennya tak percaya dan tetap membawa kasus ini ke dekan,beberapa hari sebelum liburan semester Rey mendapat surat keterangan dari kampus yang menyatakan  hasil rapat dekan memutuskan bahwa Rey telah menjelekkan dan mencemarkan nama dosen,yang berarti juga telah mencemarkan nama baik almamater kampus di tambah lagi dengan nilai IPKnya yang tak mencapai nilai IPK minimal,maka dengan terpaksa Rey harus mengundurkan diri dari kampus.

tentu saja REy tidak bis amenerima keputusan ini,ia berteriak-teriak diruang sekreterariat agar para dekan,rektor,dan dosen mendengarnya. ia bahkan berlutut memohon maaf dan kesempatan pada kampus akan tetapi dia hanya menjadi tontonan dan sempat diusir oleh satpam. ketika dipelataran parkiran ia bertemu dengan dosen yang mempunyai masalah dengannya,si dosen mengatakan "Aku menepati janjiku bukan,mendepakmu keluar" sambil tersenyum sinis. Ia melanjutkan kata-katanya " Ini pelajaran bagimu jangan pernah bermain-main dengan orang yang berkuasa". Rey marah dan kesal,ia berdiri tegak dihadapan dosen tersebut seakan menantang " Baik,,,sekarang anda menang. Tapi...ketika anda mengetahui fakta dan kebenaran orang yang berkuasa sekalipun juga akan runtuh." Rey pergi meninggalkan dosen itu dengan perasaan campur aduk. sedangkan dosen yang ditinngalkannya hanya memandangnya dengan senyuman sinis.

REy terpaksa harus membohongi kedua orang tuanya,ia berpura-pura kuliah padahal dia sudah dikeluarkan. Rey menanggung beban batin yang teramat berat. ia telah berbohong kepada kedua orang tuanya,bagaimanapun juga kebohongan yang ia pendam suatu saat akan terungkap,jadi dia harus mempersiapkan diri. dia akan berusaha untuk menata kehidupannya kembali. untuk saat ini9 Rey akan bekerja dan megumpulkan biaya untuk kuliah lagi

>>>>

Minggu, 18 Oktober 2015

REGRET

Aku kecewa dengan semua yang hadir dalam hidupku. Dari sekian banyak manusia di dunia ini kenapa aku yang terpilih menjadi orang yang tida beruntung. Aku muak dengan semua ini. Dari aku lahir hingga aku dewas tak satupun kebahagiaan yang aku raih. 

"Rey banguuuuuunnnn.....Udah siang ini,kamu mau ke skolah atau nggak. Kalo kamu emang gak mau sekolah ya udh,,ibu g perlu capek-capek ngebiayain kamu". Ibu berteriak-teriak dari dapur. Reey masih belum beranjak dari posisinya,tapi matanya telah terbuka. Kalo nggak mau gebiayain ya udah gak perlu disekolahin juga,dan gak perlu ngebangunin juga(dalam hati). Rey bangu dari tempat tidurnya llu ia menuju kamar mndi untuk mandi dan mempersiapkan segala keperluannya untuk berangkat kuliah.

Rey adalah anak tertua di keluarga pak Warman,kini ia duduk di bangku kuliah tahun pertama. pak Warman sendiri adalah seorang PNS yang gajinya hanya pas-pasan untuk menghidupi keluarganya dan istrinya bu Mila adalah seorang ibu rumah tangga. Ia juga berjualan tempe merangkap menjadi seorang petani.. Rena adalah adik Rey yang masih duduk din bangku SMA kelas 1.
Untuk menyekolahkan Rey dan Rena. Pak Warman dan bu Mila melakukan apap saja,dari bertani,bercocok tanam dikebun,memilihara hewan ternak,dan berdagang. saat pulang bekerja pak Warman kesawah mencari rumput untuk makan binatang ternaknya. Terkadang saat musim tanam padi ddddan panen pak Warman harus rela pulang lebih wal agar bisa membantu bu Mila. Bu Mila juga berjualan tempe dipasar. Ia memasarkan Tempenya dipasar,kadang ia juga melayani pembeli dirumahnya.

kembali kecerita.
Rey telah duduk dimeja makan bersama ayah,ibu,dan adiknya. "Kamu itu Rey,susah banget kalo dibilangin. Dibangunin dari subuh gak bangun-bangun. Kamu itu udah dewasa,masa solat aja harus diingetin tiap wktu,itu ja kamu masih gak solat. Ibumu ini harus gimana lagi sih ngingetin kamu. Kalo ibu mukulin kamu apa pantas haaa?". tak ada yang bersuara di meja makan itu selain ibiu yang menasihati Rey. Rey hany diam saja,tanpa memperhatikan nasihat ibunya dan terkesan menyepelekannya. Ayah yang mengetahui watak Rey,langsung mengurnya "Rey,kalo di kasih tahu orang tua itu perhatikan!".
"Aku perhatikan yah!". Sambil mengunyah sarapannya.
"Rey,kamu ini gak bisa jadi contoh yang baik buat adik kamu,kalo dibilangin selalu aja kamu menyepelekan. Kamu tahu sendiri ayah dan ibu itu sibuk cari uang buat kamu dan adikmu,mbok iya tolong dong ringankan beban kami bukan haya seenaknya aja. paling nggak kamu bisa bantuin bersihin hlaman sama rumah rena masak buat mkan.kalian saling banytul;ah buat beresin rumah jadi kalo ayah dan ibu pulang keadaan rumah itu dan bersih dah beres." ibu muali lagi menasihati Rey dan Rena.
"Aku kan udah bantuin juga,,,Rena itu yang males"Rey memandang kearah Rena.
"Kog aku,kamu itu cuman iri aja,kalo kamu dimarahin aku nggak,kelakuan kamu itu kayak anak kecil.''
ibu kehilangan kesabaran ''kalian berdua ini sama aja''.
Rey udah bosan tiap hari dimrah-marahin seperti itu. gak pagi gak siang fak malem pasti yang dijadikan topik hanya itu-itu saja. ''udah ah aku mau berangjkt aja''.
Rey langsung beraaaangkat mengendari sepeda motornya ddan pergi. Ibu dan ayah hanya geleng-gekleng kepala atas kelakuan anaknya tersebut.

BERSAMBUNG>>>

Jumat, 08 Mei 2015

kepada masa lalu yang ingi aku lupakan......
Bukan...masa lalu tidak akan pernah bisa kita lupakan...seberapa inginnya kita ingin melupakan tapi dia pasti akan selalu datag menyusup dalam otak kita. hal yang paling tidak mungkin adalah melupakan masa lalu (kecuali ada masalah medis dengan otak)...aku sendiri juga sangat menginginkan hal itu jika itu memungkinkan....

tapi aku sadar,seberapa inginnya aku melupakannya,,,dia selalu berhasil muncul kembali,,,,
untuk seseorang yang memiliki masa lalu yang sangat buruk,kembali teringat dengan kenangan-kenangan pahit itu adalah hal yang mengerikan...

ketika kenangan-kenangan itu muncul dan aku terus saja untuk mengingkarinya maka akan semakin sering dan semakin jelas ingatan maa lalu itu menakutiku.tetapi juga bukan perkara mudah untuk membiarkannya kembali.

tapi saya sadar masa lalu adalah waktu yang telah terlewati .apa yang terjadi dimasa lalu tidak akan terjadi sama persis dengan masa depan.sesuatu yang ditinggalakan dari masa lalu memang menakutkan,,,tetapi hal itulah yang harus kita lewati juga dan kita jadikan tangga untuk menggapai puncak....

ketika kenangan itu muncul maka biarkan kita mengingatnya....lalu menyesalinya...kemudian menangisinya...
selanjutnya terserah kita....apa kita akan menangisinya terus menesrus...dan menjadi ketakutan....atau kita akan menjadikannya sebagai alarm!!!


Kamis, 23 Januari 2014

Di dunia ini,,,entah kenapa aku sangat membenci diriku sendiri. Tak tahu kenapa....tak tahu alasannya. Aku selalu merasa marah setiap kali aku bercermin. Aku selalu merasa diriku ini tak layak menjadi manusia. Aku selalu merasa kecewa atas apa yang telah ku lakukan sendiri.
aku bisa menghargai orang lain tapi bukan diriku.

sejak terlahir aku tak pernah bisa mengerti diriku sendiri. Aku selalu menghadapi masalah yang sama dan selalu lari dari masalah itu. Aku tak pernah bisa menjadi diriku sendiri. Aku selalu bersembunyi di balik sifat ramah ini. Ada sisi lain dalam diriku yang selalu berlawan dengan apa yang ku lakukan. aku bersikap santun dan ramah pada setiap orang bahkan orang yang tak ku kenal sekalipun,,,tapi jauh disisi terdalam ada sesuatu yang berbisik "ada berapa banyak orang yang mengenalmu hingga kau harus menyapa setiap orang ynag kau sapa?". setiap kali aku menolong orang lain dalam sebuah masalah,kembali terdengar bisikan dari jauh dalam hatiku "adakah yang menolongmu dalam  sebuah masalah?".

Di dunia ini tak banyak orang aku kenal. Bahkan aku tak memilikiteman seorang pun.

Rabu, 22 Januari 2014

aku yang memutuskan untuk brhenti dan lari...
tapi setelahnya aku baru tahu...
waktu tak pernah berhenti,,
kemanapun aku lari,,,
itu selalu mengejarku,,,
dan kini saatnya,,aku tak bisa lari lagi
satu-satunya jalan akan ku tahan dengan tubuhku...
akan ku hadapi semuanya,,meski hancur,,,,
inilah harga yang harus ku bayar selama ini,,,
dan inilah yang harus ku lakukan sejak dulu...
meskipun hancur,,,
meskipun terluka lagi,,,
meski semua tak kan sebanding...
tapi hanya inilah yang bisa ku lakukan