Im Human
Minggu, 18 Oktober 2015
REGRET
Aku kecewa dengan semua yang hadir dalam hidupku. Dari sekian banyak manusia di dunia ini kenapa aku yang terpilih menjadi orang yang tida beruntung. Aku muak dengan semua ini. Dari aku lahir hingga aku dewas tak satupun kebahagiaan yang aku raih.
"Rey banguuuuuunnnn.....Udah siang ini,kamu mau ke skolah atau nggak. Kalo kamu emang gak mau sekolah ya udh,,ibu g perlu capek-capek ngebiayain kamu". Ibu berteriak-teriak dari dapur. Reey masih belum beranjak dari posisinya,tapi matanya telah terbuka. Kalo nggak mau gebiayain ya udah gak perlu disekolahin juga,dan gak perlu ngebangunin juga(dalam hati). Rey bangu dari tempat tidurnya llu ia menuju kamar mndi untuk mandi dan mempersiapkan segala keperluannya untuk berangkat kuliah.
Rey adalah anak tertua di keluarga pak Warman,kini ia duduk di bangku kuliah tahun pertama. pak Warman sendiri adalah seorang PNS yang gajinya hanya pas-pasan untuk menghidupi keluarganya dan istrinya bu Mila adalah seorang ibu rumah tangga. Ia juga berjualan tempe merangkap menjadi seorang petani.. Rena adalah adik Rey yang masih duduk din bangku SMA kelas 1.
Untuk menyekolahkan Rey dan Rena. Pak Warman dan bu Mila melakukan apap saja,dari bertani,bercocok tanam dikebun,memilihara hewan ternak,dan berdagang. saat pulang bekerja pak Warman kesawah mencari rumput untuk makan binatang ternaknya. Terkadang saat musim tanam padi ddddan panen pak Warman harus rela pulang lebih wal agar bisa membantu bu Mila. Bu Mila juga berjualan tempe dipasar. Ia memasarkan Tempenya dipasar,kadang ia juga melayani pembeli dirumahnya.
kembali kecerita.
Rey telah duduk dimeja makan bersama ayah,ibu,dan adiknya. "Kamu itu Rey,susah banget kalo dibilangin. Dibangunin dari subuh gak bangun-bangun. Kamu itu udah dewasa,masa solat aja harus diingetin tiap wktu,itu ja kamu masih gak solat. Ibumu ini harus gimana lagi sih ngingetin kamu. Kalo ibu mukulin kamu apa pantas haaa?". tak ada yang bersuara di meja makan itu selain ibiu yang menasihati Rey. Rey hany diam saja,tanpa memperhatikan nasihat ibunya dan terkesan menyepelekannya. Ayah yang mengetahui watak Rey,langsung mengurnya "Rey,kalo di kasih tahu orang tua itu perhatikan!".
"Aku perhatikan yah!". Sambil mengunyah sarapannya.
"Rey,kamu ini gak bisa jadi contoh yang baik buat adik kamu,kalo dibilangin selalu aja kamu menyepelekan. Kamu tahu sendiri ayah dan ibu itu sibuk cari uang buat kamu dan adikmu,mbok iya tolong dong ringankan beban kami bukan haya seenaknya aja. paling nggak kamu bisa bantuin bersihin hlaman sama rumah rena masak buat mkan.kalian saling banytul;ah buat beresin rumah jadi kalo ayah dan ibu pulang keadaan rumah itu dan bersih dah beres." ibu muali lagi menasihati Rey dan Rena.
"Aku kan udah bantuin juga,,,Rena itu yang males"Rey memandang kearah Rena.
"Kog aku,kamu itu cuman iri aja,kalo kamu dimarahin aku nggak,kelakuan kamu itu kayak anak kecil.''
ibu kehilangan kesabaran ''kalian berdua ini sama aja''.
Rey udah bosan tiap hari dimrah-marahin seperti itu. gak pagi gak siang fak malem pasti yang dijadikan topik hanya itu-itu saja. ''udah ah aku mau berangjkt aja''.
Rey langsung beraaaangkat mengendari sepeda motornya ddan pergi. Ibu dan ayah hanya geleng-gekleng kepala atas kelakuan anaknya tersebut.
BERSAMBUNG>>>
Aku kecewa dengan semua yang hadir dalam hidupku. Dari sekian banyak manusia di dunia ini kenapa aku yang terpilih menjadi orang yang tida beruntung. Aku muak dengan semua ini. Dari aku lahir hingga aku dewas tak satupun kebahagiaan yang aku raih.
"Rey banguuuuuunnnn.....Udah siang ini,kamu mau ke skolah atau nggak. Kalo kamu emang gak mau sekolah ya udh,,ibu g perlu capek-capek ngebiayain kamu". Ibu berteriak-teriak dari dapur. Reey masih belum beranjak dari posisinya,tapi matanya telah terbuka. Kalo nggak mau gebiayain ya udah gak perlu disekolahin juga,dan gak perlu ngebangunin juga(dalam hati). Rey bangu dari tempat tidurnya llu ia menuju kamar mndi untuk mandi dan mempersiapkan segala keperluannya untuk berangkat kuliah.
Rey adalah anak tertua di keluarga pak Warman,kini ia duduk di bangku kuliah tahun pertama. pak Warman sendiri adalah seorang PNS yang gajinya hanya pas-pasan untuk menghidupi keluarganya dan istrinya bu Mila adalah seorang ibu rumah tangga. Ia juga berjualan tempe merangkap menjadi seorang petani.. Rena adalah adik Rey yang masih duduk din bangku SMA kelas 1.
Untuk menyekolahkan Rey dan Rena. Pak Warman dan bu Mila melakukan apap saja,dari bertani,bercocok tanam dikebun,memilihara hewan ternak,dan berdagang. saat pulang bekerja pak Warman kesawah mencari rumput untuk makan binatang ternaknya. Terkadang saat musim tanam padi ddddan panen pak Warman harus rela pulang lebih wal agar bisa membantu bu Mila. Bu Mila juga berjualan tempe dipasar. Ia memasarkan Tempenya dipasar,kadang ia juga melayani pembeli dirumahnya.
kembali kecerita.
Rey telah duduk dimeja makan bersama ayah,ibu,dan adiknya. "Kamu itu Rey,susah banget kalo dibilangin. Dibangunin dari subuh gak bangun-bangun. Kamu itu udah dewasa,masa solat aja harus diingetin tiap wktu,itu ja kamu masih gak solat. Ibumu ini harus gimana lagi sih ngingetin kamu. Kalo ibu mukulin kamu apa pantas haaa?". tak ada yang bersuara di meja makan itu selain ibiu yang menasihati Rey. Rey hany diam saja,tanpa memperhatikan nasihat ibunya dan terkesan menyepelekannya. Ayah yang mengetahui watak Rey,langsung mengurnya "Rey,kalo di kasih tahu orang tua itu perhatikan!".
"Aku perhatikan yah!". Sambil mengunyah sarapannya.
"Rey,kamu ini gak bisa jadi contoh yang baik buat adik kamu,kalo dibilangin selalu aja kamu menyepelekan. Kamu tahu sendiri ayah dan ibu itu sibuk cari uang buat kamu dan adikmu,mbok iya tolong dong ringankan beban kami bukan haya seenaknya aja. paling nggak kamu bisa bantuin bersihin hlaman sama rumah rena masak buat mkan.kalian saling banytul;ah buat beresin rumah jadi kalo ayah dan ibu pulang keadaan rumah itu dan bersih dah beres." ibu muali lagi menasihati Rey dan Rena.
"Aku kan udah bantuin juga,,,Rena itu yang males"Rey memandang kearah Rena.
"Kog aku,kamu itu cuman iri aja,kalo kamu dimarahin aku nggak,kelakuan kamu itu kayak anak kecil.''
ibu kehilangan kesabaran ''kalian berdua ini sama aja''.
Rey udah bosan tiap hari dimrah-marahin seperti itu. gak pagi gak siang fak malem pasti yang dijadikan topik hanya itu-itu saja. ''udah ah aku mau berangjkt aja''.
Rey langsung beraaaangkat mengendari sepeda motornya ddan pergi. Ibu dan ayah hanya geleng-gekleng kepala atas kelakuan anaknya tersebut.
BERSAMBUNG>>>
Langganan:
Komentar (Atom)